| Sabtu, 16-02-2008 | Kepedulian Sosial di Hari Valentine | | Oleh Ulfiani Rahman Anggota kelompok diskusi Menara Ilmu Jika hari valentine sudah disiapkan dengan segudang rencana yang hanya menyenangkan sesaat, marilah mencoba melakukan perayaan valentine tahun ini dengan penuh kepedulian kepada sesama sebagai bentuk luapan kasih sayang dengan berbagi secara moril ataupun materil Sudah sejak lama sebagaian masyarakat dunia menggandrungi perayaan hari berkasih sayang sebagai hari yang dinanti-nantikan. Terutama bagi kawula muda-mudi. Tetapi tidak menutup bagi mereka yang berusia tidak muda lagi. Bahkan tradisi ini tidak hanya disambut oleh mereka yang berada diperkotaan saja, tetapi juga bagi mereka yang berada di pedesaan.
| Sabtu, 16-02-2008 | Perdagangan Wanita | Salam Tribun | KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dan Polisi Kuala Lumpur berhasil membongkar perdagangan manusia untuk menjadi pelacur di beberapa hotel di Kuala Lumpur. Sebanyak enam wanita Indonesia berhasil diselamatkan dari bisnis haram itu. Komisaris Besar Polisi Setyo Wasisto SH, petugas penghubung Polri di KBRI Kuala Lumpur, Rabu (13/2), mengungkapkan, Satgas KBRI bersama polisi Kuala Lumpur menemukan enam wanita Indonesia itu saat melakukan penggerebekan di Hotel Malaya, Kuala Lumpur. Perdagangan wanita merupakan kejahatan transnasional yang terorganisasi, di samping penyelundupan orang, perdagangan narkoba dan penyelundupan senjata. Perdagangan wanita sering melintasi batas-batas teritorial negara. Namun, tak selamanya perdagangan orang harus melintasi batas negara.
| Jumat, 15-02-2008 | Paradigma Pendidikan Islam dalam Masyarakat Plural | | Oleh Arhanuddin Salim Mahasiswa Program Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar Untuk mau berbagi kemanusiaan, maka pendidikan Islam perlu memahami eksistensi umat agama lain sebagai sesama makhluk Tuhan dengan dialog dan toleransi. Dialog merupakan konsekuensi dari keberagamaan dalam kehidupan masyarakat yang plural Kecenderungan kekerasan bernuansa agama, juga konflik etnik yang makin kental di beberapa bagian wilayah Indonesia, makin mengancam keberadaan masa depan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang dikenal sangat majemuk ini. Kekerasan tersebut tentu saja tidak boleh berkembang dan dibiarkan sedemikian rupa. Ini tidak dapat dilepaskan dari upaya setiap elemen bangsa untuk mencari jalan keluar dari ancaman konflik agama dan etnik.
| Jumat, 15-02-2008 | Bank untuk UMK | Salam Tribun | KEBIJAKAN dunia perbankan, sampai saat ini, belum sepenuhnya berpihak kepada dunia usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Jumlah usaha mikro, kecil, menengah yang sudah menikmati kucuran kredit untuk mengembangkan usaha masih terbilang sedikit. Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM, Fadjar Sofyar, mengungkapkan di Jakarta, dari sebanyak 48,9 juta usaha mikro kecil menengah yang tersebar di Indonesia, baru 19,1 juta yang bisa mengakses kredit perbankan. Sebanyak 29,8 juta usaha mikro kecil menengah tetap menggantungkan harapan mendapat kredit pada sektor informal. Kendala untuk memperoleh kredit perbankan antara lain sulitnya memperoleh jaminan kredit dan terbatasnya lembaga penjamin kredit koperasi dan usaha kecil. Begitu pula regulasi bank dalam menilai kredit, di antaranya aspek jaminan. Manajemen dan administrasi UMKM juga kurang memadai sehingga menyulitkan evaluasi kelayakan usaha maupun kinerja keuangannya.
| Kamis, 14-02-2008 | Inovasi Media Sebagai Keharusan | Opini Tribun | Oleh: Aswar Hasan, Ketua KPID Sulsel Pada tahun 1990 Bill Gates meramalkan, 10 tahun lagi (tahun 2000) surat kabar tercetak akan mati. Tetapi setelah sepuluh tahun berselang, pendiri Microsoft tersebut, kembali merevisi prediksinya, kemungkinan sekitar 50 tahun lagi ke depan, ramalannya akan mewujud.
| Kamis, 14-02-2008 | Kerusakan Terumbu | Salam Tribun | SUMATERA Barat atau Sumbar mengalami kerugian 90,55 juta dolar AS, sekitar Rp 815 miliar setahun akibat kerusakan 34 persen kawasan terumbu karang di perairan lautnya. Jika dihitung kerusakan terumbu karang pada seluruh perairan laut Sumbar yang berhadapan dengan lautan Samudera Hindia nilai kerugian akan lebih besar. Peneliti kelautan dan perikanan dari Program Pasca Sarjana Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta, Indrawadi mengungkapkan di Padang, Minggu (10/2), nilai kerugian jauh di atas keuntungan dari tindakan eksploitasi kekayaan laut dengan cara merusak terumbu karang seperti menggunakan bom ikan atau racun. | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar