Jumat, 15 Februari 2008

KRITERIA PEMILIHAN LENSA

KRITERIA PEMILIHAN LENSA

(Drs.Widyanto, MSc - www.tvconsulto.com)

Pada saat ini kita mengenal berbagai jenis camera televisi, dari beberapa maker atau pembuatnya, dilihat dari tingkatan kualitas; dari kelas kambing sampai highend, dan dari harga yang ditawarkan, yang berkisar dari ribuan sampai puluhan ribu dollar.
Namun secara umum, unjuk kerja dan kualitas gambar dari camera yang ada sekarang dengan prosesing sinyal digital telah melebihi camera analog yang pernah kita kenal.
Ketika kita membeli camera, tentu telah kita tentukan untuk apa aplikasi camera tersebut; apakah untuk aplikasi di studio, atau di lapangan. Kemudian kita memilahnya berdasarkan anggaran yang tersedia. Selanjutnya, disinilah biasanya kita kurang begitu jeli, untuk memilih lensa yang sesuai. Sesungguhnya, lensa memegang peranan penting untuk hasil gambar yang dihasilkan oleh camera.

Untuk aplikasi lensa di lapangan, yaitu camera Electronic News Gathering/ Electronic Field Production (ENG/ EFP), ada tiga kategori lensa: Lensa paket, lensa grade profesional dan lensa grade broadcast. Lensa paket adalah jenis lensa dengan harga paling murah. Lensa jenis ini dikemas satu paket dengan camera yang dipesan. Biasanya dalam urutan item pembelian camera hanya ditulis lensa zoom 18X, misalnya, tanpa menyebutkan spesifikasi yang spesifik. Harganya pun sudah termasuk dalam paket keseluruhan asesori standar. Lensa kategori ini didesain dengan kualitas biasa, kualitas optiknya marginal, aspek mekanikalnya juga tidak akan bertahan untuk jangka waktu yang relatif lama. Lensa ini selayaknya menjadi pilihan untuk aplikasi entry-level, murah meriah, ataupun untuk pilihan jika lensa atau camera tersebut hanya dipakai selama berfungsi dan selanjutnya ditukar yang baru. Contohnya adalah jenis camcorder dengan format yang sama untuk pemakaian home use atau consumer camera.

Kategori lensa dengan grade profesional mempunyai kualitas optis lebih baik, aspek mekanikal yang lebih andal. Lensa ini berunjuk kerja bagus untuk sejumlah aplikasi, dan pada situasi shooting yang moderat, tidak terlalu ekstrim. Lensa ini tersedia di pasaran dengan berbagai variasi rasio zoom dan focal length. Biasanya tidak dilengkapi 2X ekstender. Lensa grade profesional yang didesain untuk camera kelas menengah ini, juga sudah dilengkapi dengan berbagai opsi untuk asesori, seperti converter untuk wide dan telephoto, studio zoom dan focus control. Jika dirawat dengan baik, lensa ini akan berfungsi dengan baik selama bertahun-tahun. Inilah jenis lensa yang kebanyakan dimiliki oleh camera ENG/ EFP di stasiun TV mana pun, meskipun cameranya sendiri tidak berada di kelas menengah (mid-range).

Lensa dengan grade broadcast merupakan top-of-the-line, baik pada kualitas optis maupun kekuatan mekanisnya. Lensa dengan grade ini didesain untuk meningkatkan performa dari jenis camera broadcast terbaik, dan mampu memberikan layanan andal selama bertahun-tahun. Pemakaian lensa berkualitas broadcast merupakan standar bagi produksi berita dan program di kebanyakan stasiun TV di dunia. Kemajuan teknologi digital yang diterapkan pada sistem servo lensa broadcast saat ini memungkinkan proses zoom yang lebih presisi, cruise zoom, one-shot preset dan remote control untuk fungsi zoom, iris dan focus dengan interface RS-232.

Dari sisi perbandingan harga, lensa broadcast zoom digital 21X harganya mendekati harga camcordernya yang juga berkualitas broadcast. Sedangkan lensa broadcast wide angle harganya sekitar 11/2 harga lensa 21X. Sementara harga lensa broadcast telenya adalah 2X lebih harga lensa 21X. Nah, berapakah estimasi harga lensa profesional yang setara spesifikasinya dengan lensa 21X diatas? Yaitu sekitar sepersepuluh dari harga lensa kualitas broadcast tadi.

Mari kita lihat lebih jauh antara lensa studio dan lensa ENG/EFP. Selama beberapa tahun terakhir ini, telah terjadi kemajuan yang pesat pada perkembangan teknologi lensa. Lensa studio dengan kemampuan focal length dari 7mm. sampai 168mm. Lensa ENG/EFP berkembang dari 55X sampai 87X dengan focal length melebihi 2200mm.!

Lensa studio didesain untuk kemampuan close-up dengan minimum jarak obyek, minimum object distance (MOD) kurang dari satu meter. Pada pengambilan di lapangan, biasanya jarak reporter adalah sekitar 2 sampai 3meter, dengan asumsi reporter tadi membaca teks pada teleprompter. Sedangkan lensa tele di lapangan biasanya juga mempunyai MOD antara 2 sampai 3 meter, sehingga sulit dipakai di studio.

Saat ini lensa untuk High Definition TV (HDTV) juga telah berkembang pesat, dengan tingkat presisi yang lebih tinggi, toleransi mekanik yang lebih kecil atau minimum. Karena format HDTV yang lebih lebar daripada standar TV, Standard Definition Television (SDTV) yaitu 16:9, maka resolusi pada daerah sudut lensa HDTV harus lebih tinggi, sehingga akan diperoleh reproduksi yang lebih presisi jika gambar ditampilkan pada layar yang berukuran lebar. Di pasaran juga tersedia lensa yang dapat diswitch untuk pemakaian aspek rasio 4:3 dan 16:9 yang dilengkapi dengan converter rasio yang sekaligus mengkoreksi efek berkurangnya angle-of-view yang terjadi jika lensa dengan dual format tadi digunakan pada format 4:3.

Beberapa jenis lensa wide dan tele saat ini mempunyai kualitas broadcast dengan label H, yang selain digunakan untuk SDTV juga dapat digunakan untuk HDTV, entah kapan. Mengapa kita minta jenis lensa ini..?, yang jelas lensanya adalah keluaran terbaru dan telah disempurnakan daripada tipe lama yang hanya untuk SDTV.

(Drs. Widyanto, Msc – Tenaga Ahli TV Consult)

Tidak ada komentar: